Kamis, 02 Mei 2013

Puisi Do’a anak rantau

Angin…aku titipkan salam rinduku buat ayah&bunda…
Do’a…aku jadikan engkau sarana&harapan2x terindah dalam hidupku buat ayah&bunda…
Mimpi…aku jadikan engkau tempat persinggahan terindah pertemuanku dengan ayah&bunda…
“Ya Allah,aku berdo’a hanya kepada-Mu,lindungi ayah&bunda,buatlah mereka tersenyum selalu dalam menapaki jalan kehidupan tanpa kehadiranku di sisi mereka…ayah,bunda maafkan anakmu yang hingga kini belum mampu membalas kebaikan kalian selama ini,..do’akan anakmu agar selalu tegar menjalani kerasnya kehidupan ini….Amien3x Ya TUHAN  admin: imam kalbar
facebooktwittergoogle
Jangan Berhenti Di Tengah Badai” Kehidupan
 
Pada suatu hari, ada seorang anak yang sedang berkendara dengan ayahnya. Kali ini, si anak yang mengemudikan mobil. Setelah 82 kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Terlihat banyak kendaraan mulai menepi & berhenti.
"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?" si anak bertanya.
"Teruslah mengemudi!" kata Sang Ayah.
Si anak tetap menjalankan mobil mengikuti perintah ayahnya. Langit gelap dan angin bertiup makin kencang. Hujan pun turun dengan derasnya. Beberapa pohon besar bertumbangan. Suasananya sangat menakutkan.
"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi, tingkatkan perhatian dan ekstra hati-hati!" kata sang Ayah sambil melihat ke depan.
Hujan lebat menghalangi pandangan sampai hanya berjarak beberapa meter saja. Angin pun mengguncang mobil kecil itu. Si Anak mulai merasa takut. Tapi, dia tetap mengemudikan mobil walaupun sangat perlahan. Setelah melewati beberapa kilometer ke depan. Terasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Hingga sampailah mereka di tempat yang kering & mereka melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.
"Silakan kalau mau berhenti sekarang dan keluarlah," Sang Ayah berkata.
"Kenapa baru sekarang?" tanya si anak terheran-heran.
"Tengoklah kebelakang agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau tadi berhenti di tengah badai dan angin ribut itu."
Si anak berhenti & keluar dari mobil, lalu dia menengok jauh ke belakang. Disana badai masih berlangsung. Si anak lalu membayangkan bila mereka berhenti dan terjebak. Disinilah si anak mengerti dan menyadari bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam suatu ketidakpastian & ketakutan karena kita tak akan tahu kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ibaratnya kita sedang menghadapi "badai" kehidupan, maka teruslah berjalan, teruslah berusaha. Jangan pernah berhenti, jangan pernah putus asa karena bila tidak maka kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus kacau, menakutkan & penuh ketidakpastian.
blog untuk menyampaikan inspirasi dan berbagi pegalaman